Main Article Content
Abstract
The role of the village head in implementing village-scale local authority as a form of village autonomy according to Law Number 6 of 2014 concerning Villages is the authority to regulate and manage the interests of village communities that have been carried out by the village or are capable and effectively carried out by the village. Authority based on the right of origin and local authority on a village scale is a good opportunity for the village to be able to determine its own destiny in planning, implementing and evaluating development in the village. Villages have a large space to map various village assets and use them as much as possible for the benefit of the village. This study uses an empirical juridical approach. The empirical juridical approach is to conduct research in the field, namely by looking at the existing facts regarding the position of the village head in the application of regional autonomy. The result of this research is that the Head of Tempuran Village, Trimurjo District, Central Lampung Regency conveys the role of the Village Head regarding regional autonomy and village autonomy is very important. Law Number 23 of 2014 concerning Regional Government provides a strong foundation for villages in realizing a “Development Community” where the village is no longer an administrative level or regional subordinate but on the contrary as an “Independent Community”. The village and its community have the right to speak for the interests of the community itself. Villages are given the authority to regulate their villages independently, including in the social, political and economic fields. With this independence, it is hoped that it will increase the participation of rural communities in social and political development.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Andika, W. A., S, B. U., & Sulistio, E. B. (2021). Gaya Kepemimpinan Kepala Desa dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat untuk Pembangunan Desa (Studi Gedung Wani Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur). Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan Dan Pelayanan Publik, 3(2).
- Ariyanto, B. (2020). Pengelolaan Hubungan Antar Pusat dan Daerah. Suloh Jurnal Program Studi Magister Hukum.
- Barniat, Z. (2019). Otonomi desa : Konsepsi teoritis dan legal. Jurnal Analisis Sosial Politik, 5(1), Retrieved from http://publikasi.fisip.unila.ac.id/index.php/JASP/article/view/13
- Darmawan. (2010). Kedudukan Hukum Adat dalam Otonomi Khusus ( The Existence of Customary Law in Special Autonomy ). Kanun, Agustus(51)
- IMPLIKASI, URUSAN DAN PROSPEK OTONOMI DAERAH. (2020). Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 11(1), 36–46. https://doi.org/10.23969/kebijakan.v11i1.2233
- Nurcholis, H. (2017). Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. PT Grasindo. Grafindo.
- Hermansyah. (2015). Peran Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Pembangunan Kecamatan Tana Lia Kabupaten Tidung. Pemerintahan Integratif, 3(2).
- Persepsi Kepala Desa tentang Kompetensi Pendamping Desa dalam Memfasilitasi Pembangunan Desa. (2020). AGRIEKSTENSIA, 19(1). https://doi.org/10.34145/agriekstensia.v19i1.436
- Haris, S. (2007). Desentralisasi dan Otonomi Daerah.
- Muhtadli, M. (2020). Pengakuan Desa Adat Sebagai Penyelenggara Pemerintahan Daerah di Indonesia Berdasarkan Asas Otonomi. Constitutionale, 1(1), 43. https://doi.org/10.25041/constitutionale.v1i1.200
- Negara Dalam Prespektif Fifih Siyasah. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 58(12), 7250–7. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25246403%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC4249520
- Nur Wijayanti, S. (2017). Hubungan Antara Pusat dan Daerah Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Jurnal Media Hukum, 23(2). https://doi.org/10.18196/jmh.2016.0079.186-199
- Pomeranz, E. F., & Stedman, R. C. (2020). Measuring good governance: piloting an instrument for evaluating good governance principles. Journal of Environmental Policy and Planning, 22(3), 428–440. https://doi.org/10.1080/1523908X.2020.1753181
- Pemerintahan, J., & Politik, D. (2016). DEMOKRASI LOKAL DI SUMATERA BARAT Memahami Pendekatan “Self Governing Community” Pada Sistem Pemerintahan Nagari Modern di Minangkabau. AGUSTUS, 2(1). Retrieved from https://relawandesa.wordpress.com/2008/06/16/posisi-politik-
- Rose, S. (1950). Modern Political Constitutions: an Introduction to the Comparative Study of their History and Existing Form. International Affairs, 26(2), 299–299. https://doi.org/10.2307/2605733
- Rohman, A. (2020). KEWENANGAN PENJABAT KEPALA DESA DALAM MENGANGKAT PERANGKAT DESA. Syiar Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, 18(1), 62–82. https://doi.org/10.29313/shjih.v18i1.6026
- Sugawara, E., & Nikaido, H. (2014). Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi
- Sugiman, S. (2018). Pemerintahan Desa. Binamulia Hukum, 7(1), 82–95. https://doi.org/10.37893/jbh.v7i1.16
- Semaun, F. (2019). PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA. JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 4(1), 17–35. https://doi.org/10.31932/jpk.v4i1.373
- Sonata, D. L. (2015). METODE PENELITIAN HUKUM NORMATIF DAN EMPIRIS: KARAKTERISTIK KHAS DARI METODE MENELITI HUKUM. FIAT JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum, 8(1). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no1.283
- Satriawan, M. I. (2015). POLITIK HUKUM PEMERINTAHAN DESA DI INDONESIA. FIAT JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum, 7(2). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v7no2.373
- Sugiman, S. (2018). Pemerintahan Desa. Binamulia Hukum, 7(1), 82–95. https://doi.org/10.37893/jbh.v7i1.16
- Luthfy, R. M. (2019). MASA JABATAN KEPALA DESA DALAM PERSPEKTIF KONSTITUSI. Masalah-Masalah Hukum, 48(4), 319. https://doi.org/10.14710/mmh.48.4.2019.319-330
References
Andika, W. A., S, B. U., & Sulistio, E. B. (2021). Gaya Kepemimpinan Kepala Desa dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat untuk Pembangunan Desa (Studi Gedung Wani Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur). Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan Dan Pelayanan Publik, 3(2).
Ariyanto, B. (2020). Pengelolaan Hubungan Antar Pusat dan Daerah. Suloh Jurnal Program Studi Magister Hukum.
Barniat, Z. (2019). Otonomi desa : Konsepsi teoritis dan legal. Jurnal Analisis Sosial Politik, 5(1), Retrieved from http://publikasi.fisip.unila.ac.id/index.php/JASP/article/view/13
Darmawan. (2010). Kedudukan Hukum Adat dalam Otonomi Khusus ( The Existence of Customary Law in Special Autonomy ). Kanun, Agustus(51)
IMPLIKASI, URUSAN DAN PROSPEK OTONOMI DAERAH. (2020). Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 11(1), 36–46. https://doi.org/10.23969/kebijakan.v11i1.2233
Nurcholis, H. (2017). Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. PT Grasindo. Grafindo.
Hermansyah. (2015). Peran Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Pembangunan Kecamatan Tana Lia Kabupaten Tidung. Pemerintahan Integratif, 3(2).
Persepsi Kepala Desa tentang Kompetensi Pendamping Desa dalam Memfasilitasi Pembangunan Desa. (2020). AGRIEKSTENSIA, 19(1). https://doi.org/10.34145/agriekstensia.v19i1.436
Haris, S. (2007). Desentralisasi dan Otonomi Daerah.
Muhtadli, M. (2020). Pengakuan Desa Adat Sebagai Penyelenggara Pemerintahan Daerah di Indonesia Berdasarkan Asas Otonomi. Constitutionale, 1(1), 43. https://doi.org/10.25041/constitutionale.v1i1.200
Negara Dalam Prespektif Fifih Siyasah. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 58(12), 7250–7. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25246403%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC4249520
Nur Wijayanti, S. (2017). Hubungan Antara Pusat dan Daerah Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Jurnal Media Hukum, 23(2). https://doi.org/10.18196/jmh.2016.0079.186-199
Pomeranz, E. F., & Stedman, R. C. (2020). Measuring good governance: piloting an instrument for evaluating good governance principles. Journal of Environmental Policy and Planning, 22(3), 428–440. https://doi.org/10.1080/1523908X.2020.1753181
Pemerintahan, J., & Politik, D. (2016). DEMOKRASI LOKAL DI SUMATERA BARAT Memahami Pendekatan “Self Governing Community” Pada Sistem Pemerintahan Nagari Modern di Minangkabau. AGUSTUS, 2(1). Retrieved from https://relawandesa.wordpress.com/2008/06/16/posisi-politik-
Rose, S. (1950). Modern Political Constitutions: an Introduction to the Comparative Study of their History and Existing Form. International Affairs, 26(2), 299–299. https://doi.org/10.2307/2605733
Rohman, A. (2020). KEWENANGAN PENJABAT KEPALA DESA DALAM MENGANGKAT PERANGKAT DESA. Syiar Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, 18(1), 62–82. https://doi.org/10.29313/shjih.v18i1.6026
Sugawara, E., & Nikaido, H. (2014). Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi
Sugiman, S. (2018). Pemerintahan Desa. Binamulia Hukum, 7(1), 82–95. https://doi.org/10.37893/jbh.v7i1.16
Semaun, F. (2019). PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA. JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 4(1), 17–35. https://doi.org/10.31932/jpk.v4i1.373
Sonata, D. L. (2015). METODE PENELITIAN HUKUM NORMATIF DAN EMPIRIS: KARAKTERISTIK KHAS DARI METODE MENELITI HUKUM. FIAT JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum, 8(1). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no1.283
Satriawan, M. I. (2015). POLITIK HUKUM PEMERINTAHAN DESA DI INDONESIA. FIAT JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum, 7(2). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v7no2.373
Sugiman, S. (2018). Pemerintahan Desa. Binamulia Hukum, 7(1), 82–95. https://doi.org/10.37893/jbh.v7i1.16
Luthfy, R. M. (2019). MASA JABATAN KEPALA DESA DALAM PERSPEKTIF KONSTITUSI. Masalah-Masalah Hukum, 48(4), 319. https://doi.org/10.14710/mmh.48.4.2019.319-330