Article Sidebar

Download
PDF
Statistic
Read Counter : 42 Download : 28

Main Article Content

Abstract

Disharminization in local regulations occurs as a result of the phenomenon of over-regulation in Indonesia, which is growing increasingly prevalent. Findings in several regional regulations in Indonesia indicate that disharmony has a significant impact on the implementation of policies that directly affect the community. This issue of disharmony then has implications for the relationship between the central government and local governments as the authorities responsible for formulating and supervising local regulations. The central government is the main authority that controls the administration of the state throughout the territory, while local governments, acting in the name of regional autonomy, are the force that administers matters within their authority. Using a normative juridical method with conceptual, legislative, and comparative research types, this study finds common ground in the problems faced in the relationship between the central government and local governments regarding the issue of disharmony in regional regulations. These problems include the position of regional regulations in the framework of legislative theory, which is then viewed in comparison with Japan in organizing its legislation and the relationship between the central and regional governments in supervising regional regulations.

Keywords

Disharmonization Local Regulations Government

Article Details

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Author Biographies

Sarah Marella, Universitas Jember

Faculty of Law

Fahmi Ramadhan Firdaus, Universitas Jember

Faculty of Law

How to Cite
Marella, S., & Firdaus, F. R. (2025). IMPLICATIONS OH THE RELATIONSHIP BETWEEN THE CENTRAL GOVERNMENT AND LOCAL GOVERNMENTS AS A RESULT OF DISHARMONIZATION OF LOCAL REGULATIONS: IMPLIKASI HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH AKIBAT DISHARMONISASI PERATURAN DAERAH. Constitutional Law Society, 4(2), 358–379. https://doi.org/10.36448/jcls.v4i2.116
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)
BibTeX

References

  1. Affan, Ibnu. (2021). Urgensi Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. De Lega Lata Jurnal Ilmu Hukum, 6 (1), 128-139. https://doi.org/10.30596/d11.v6i.5318
  2. Akbar, Haeril., Sukardi., & Salman, Radian. Dualisme Pengawasan Preventif: Tantangan Harmonisasi dan Fasilitasi dalam Pengawasan Peraturan Daerah. Jurnal Amama Gappa, 33 (1), 1-17. https://journal.unhas.ac.id/index.php/agjl/article/view/35449
  3. Akbar, Rahmat., & Yasin, Ahmad. (2021). Mempersoalkan Mediasi sebagai Upaya Penyelesaian Disharmoni Peraturan Menteri. Fundamental: Jurnal Ilmu Hukum, 10 (1), 33-45. https:doi.org//10.34304/jf.v10i1.34
  4. Anggono, B.D. (2014). Asas Materi Muatan yang Tepat dalam Pembentukan Undang-Undang, serta Akibat Hukumnya: Analisis Undang-Undang Republik Indonesia yang Dibentuk pada Era Reformasi. Universitas Indonesia.
  5. Anggono, B.D. (2020). Lembaga Khusus di Bidang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan: Urgensi Adopsi dan Fungsinya dalam Meningkatkan Kualitas Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia, 17 (2), 131-145. https://doi.org/10.54629/jli.vl7i
  6. Aris, Mohammad Syaiful., & Putri, Dita E.K. (2024). Legal Audit Sebagai Mekanisme Penyelesaian Disharmonisasi Peraturan Perundang-Undangan: Jurnal Rechtsvinding, 13 (1), 99-115. https://dx.doi.org/10.33331/rechtsvinding.v13i1.1588
  7. Aryanto. (2019). Pembatalan Peraturan Daerah yang Berkaitan dengan Hak dan Wewenang Daerah Otonom dalam Perspektif Hukum Ketatanegaraan. Skripsi. Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
  8. Asshiddiqie, Jimly., & Safaat, M.A. (2012). Teori Hans Helsen Tentang Hukum. Konstitusi Press. Jakarta.
  9. Baizura, Maizathul., Firdaus, Emilda., & Indra, Mexsasai. (2021). Penataan Pendelegasian Perundang-Undangan dalam Pembentukan Peraturan Daerah Dikaitkan dengan Realisasi Program Pembentukan Peraturan Daerah. Riau Law Journal, 5 (2).
  10. Busrizalti. (2013). Hukum Pemda Otonomi Daerah dan Implikasinya. Total Media. Yogyakarta.
  11. Cabinet Office. Council for Regulatory Reform. Retrieved from https://www8.cao.go.jp/kisei/en/
  12. Cerdas, Ahmad Felani., Abdurahman, Ali., & Perwira, Indra. (2022). Harmonisasi dalam Pembentukan Peraturan Daerah di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum Kyadiren, 4 (1), 40-53. https://doi.org/10.46924/jjhk.v4i1.149
  13. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum. (2024). Database Peraturan Perundang-Undangan. Retrieved from https://Peraturan.Go.Id/Perda/Rekapitulasi
  14. Elcaputera, Arie., Wali, Ahmad., & W.D, Arya. (2022). Urgensi Harmonisasi Rancangan Peraturan Daerah: Sebuah Analisis Tantangan dan Strategi Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Indonesia dalam Rangka Penguatan Otonomi Daerah. Jurnal Ilmu Hukum Fakultas Hukum Riau, 11 (1), 121-123. https://doi.org/10.30652/jih.v11i1.8238
  15. Firdaus, Fahmi Ramadhan. (2024). Public Participation in Law-Making Process: A Comparative Perspective of 5 (Five) Democratic Countries. Jurnal Konstitusi, 21 (2), 204-225. https://doi.org/10.31078/jk2123
  16. Gustaliza, Resma Bintani. (2019). Mengurai Permasalahan Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Guna Peningkatan Kualitas Peraturan Perundang-Undangan. Prosiding Forum Akademik Kajian Reformasi Regulasi: Menggagas Arah Kebijakan Reformasi Regulasi di Indonesia (PSHK 2019). https://pshk.or.id/wp-content/uploads/2019/11/PSHK_Menggagas-Arah-Kebijakan-Reformasi-Regulasi.pdf
  17. Hadi, Syofyan., & Michael, Tomy. (2022). Hans Kelsen’s Thought about the Law and Its Relevance to Current Legal Development. Technicium Social Science Journal, 38, 220-227. https://doi.org/10.47577/tssj.v38i1.7852
  18. Huzaeni, Moh. Rocky., & Firdausiah, Nuril. (2022). Inefisiensi Peraturan Daerah di Indonesia, Jurnal Rechtenstudent, 3 (1).
  19. Indrawan, Gerryn, M. (2024). Disharmoni Pengaturan Tentang Modal Dasar dalam Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2020 Tentang PDAM. Universitas Kristen Satya Wacana. https://repository.uksw.edu//handle/123456789/33735
  20. Iswandi, Kelik., & Prasetyoningsih, Nanik. (2020). Kedudukan State Auxiliary Organ dalam Sistem Ketatanegaraan di Indonesia. Jurnal Penegakan Hukum dan Keadilan. 1 (20), 138-165. https://doi.org/10.18196/JPHK.1208
  21. Japan International Cooperation Agency (JICA). Membangun Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Kerjasama Internasional. Retrieved from https://www.jica.go.jp/indonesian/overseas/indonesia/activities/activity03.html
  22. Jumadin, Zainul., & Wibisono, Yusuf. (2019). Konflik Politik Antara Gubernur dan DPRD DKI Jakarta dalam Proses Penetapan APBD 2015. Populis: Jurnal Sosial dan Humaniora, 4 (2), 249-303. https://doi.org/10.47313/psjh.v4i.698
  23. Kementerian Hukum Kanwil NTT. (2025). e- Harmonisasi: Langkah Besar Menuju Modernisasi Regulasi. Retrieved from https://ntt.kemenkum.go.id/berita-utama/e-harmonisasi-langkah-besar-menuju-modernisasi-regulasi
  24. Kenap, Amira., Rumimpuni., & Gerungan, C.A. (2021). Proses Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Menjadi Peraturan Daerah, Jurnal Lex Administratum, 9 (3), 78-88. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/administratum/article/view/33221
  25. Liany, Lusy. (2020). Hapusnya Wewenang Executive Review Pemerintah Terhadap Peraturan Daerah: Studi Pasca Adanya Putusan MK Nomor 137/PUU-XIII/2015 dan Nomor 56/PUU-XIV/2016. ADIL: Jurnal Hukum, 10 (2), 22-47. https://dx.doi.org/10.33476/ajl.v10i2.1222
  26. Lobubun, Muslim., Raharusun, Y. A., & Anwar, Iryana. (2022). Inkonsistensi Peraturan Perundang-Undangan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Di Indonesia. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia., Vol.4. https://doi.org/10.14710/jphi.v4i2.294-322
  27. Pattinasarani, Yohanes. (2022). Keabsahan Surat Edaran yang Muatan Materinya Bersifat Pengaturan dan Sanksi, Jurnal Saniri, 3 (1), 27-36. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/5035603
  28. Ramadani, Rizki. (2020). Lembaga Negara Independen di Indonesia dalam Perspektif Konsep Independen Regulatory Agencies. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 27 (1), 171-192. https://doi.org/10.20885/iustum.vol27.iss1.art9
  29. Rolles, Bayu. (2024). Hauling di Jalan Umum: Tumpang Tindih Regulasi Daerah dan Pusat, Ajukan Petisi Lewat Forum Perhubungan. Retrieved from https://kaltimpost.jawapos.com/utama/2385370663/hauling-di-jalan-umum-tumpang-tindih-regulasi-daerah-dan-pusat-ajukan-petisi-lewat-forum-perhubungan#google_vignette
  30. Roqib, Muhammad. (2020). Harmonisasi Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dalam Rangka Pengawasan Preventif Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 137/PUU-XIII/2015. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga. https://repository.unair.ac.id/98496/
  31. Saputra, Andi (2017). Di Jepang, Tumpang Tindih UU dan Perda Bermasalah Nyaris Tak Ada. Detik News. Retrieved from https://news.detik.com/berita/d-3421505/di-jepang-tumpang-tindih-uu-dan-perda-bermasalah-nyaris-tak-ada
  32. Toloh, Pascal Wilmar. (2024). Formulasi Sistem Partisipasi Bermakna (Meaningful Participation) dalam Pembentukan Peraturan Daerah sebagai Penguatan Demokrasi Lokal. Jurnal Legislasi Indonesia, 21 (3), 305-318. https://doi.org/10.54629/jli.vl7i